– permainan kata –
Anagram adalah sejenis permainan kata di mana huruf-huruf yang ada kita acak (atur ulang) sedemikian rupa sehingga membentuk kata(-kata) baru. Misal,
pulas – pulsa – aplus – sulap – palsu
Tidak semua kata mudah atau bahkan bisa dianagramkan. Kata-kata yang terlalu pendek, yang perimbangan vokal-konsonannya terlalu timpang, atau yang mengandung ‘huruf sulit‘, pada umumnya bukan merupakan kata-kata yang ideal untuk dianagramkan. Contoh,
faks – atau – qari
Adanya huruf kembar juga bisa menyulitkan (membuat susunannya menjadi tidak fleksibel), misalnya kedua kalimat yang hanya terdiri dari tiga vokal dan satu konsonan berikut ini,
“Kak Kiki, aku kikuk!”
“Ki U’uk, kuku kakiku kaku.”
Secara umum, anagram yang baik adalah anagram yang makna jadiannya bisa dikaitkan dengan makna/sosok aslinya (sebagai pujian, kelakar, kritik, sinonim, antonim dsb). Contoh,
Kawasaki – KA Waisak
lunpia Semarang – gilaan sempurna
Pada contoh di atas, dari segi ‘aturan main’ keduanya sah 100% sebagai anagram. Tetapi yang pertama jelas sulit dikatakan baik sebab selain hubungan yang kabur (antara kata asli dan kata jadiannya), pengertian ‘kereta api Waisak’ itu sendiri sangat tidak jelas. Sedangkan yang kedua lebih bagus—’lunpia Semarang’ terkenal banyak disuka (‘digilai’) orang, jadi ‘gilaan sempurna’ bolehlah dianggap sebagai kelakar sekaligus pujian terhadap kuliner [kota/warga] Semarang.
*****
Selain untuk kata atau istilah.. (lanjutannya)